Jangan Buang Minyak Jelantah di rumah. Berikut Ini Segudang Manfaat Minyak Jelantah Yang Tak Banyak Orang Ketahui!!!

Apakah anda mempunyai sisa minyak goreng atau minyak jelantah dirumah? Bila iya janganlah cepat-cepat dibuang. Tidak hanya berbahaya bila dipakai berkali-kali (untuk mengkonsumsi), limbah minyak goreng yang dibuang sembarang dapat berbahaya untuk lingkungan.


Sebaiknya limbah minyak goreng ini dihimpun dalam satu wadah khusus. Lantaran limbah minyak goreng sisa dapat digunakan untuk beragam keperluan keseharian. Simak penjelasan. net kumpulkan dari beragam sumber :

Bahan bakar lampu minyak 

Minyak goreng sisa digunakan sebagai bahan bakar lampu minyak (Jawa : lampu sentir). Ini sudah pasti begitu berguna serta dapat diterapkan bila listrik mendadak mati, sesaat dirumah tak ada alat penerang lain yang dapat dihandalkan.

Langkah membuatnya juga cukup simpel. Pertama, siapkan tutup kaleng biskuit atau wadah lain yg tidak gampang bocor atau terbakar bila tersentuh api. Tuang minyak goreng sisa ke dalamnya. Lalu ambillah segumpalan kapas yang telah di padatkan. Lantas tempatkan di tengah-tengah tutup kaleng biskuit itu. Biarlah sebagian waktu sampai minyak meresap membasahi semuanya sisi kapas. Setelah itu, siraman bakar kapas itu dengan korek api, sampai menyala seperti lampu minyak. Nah, lampu minyak memiliki bahan bakar minyak goreng sisa siap menerangi ruang Anda.

Bahan penambahan pakan ternak 

Minyak goreng sisa dapat digunakan sebagai penambahan pakan ternak, seperti unggas. Peneliti dari Fakultas Peternakan Kampus Andalas Padang, Ade Rakhmadi, coba memakai minyak jelantah atau sisa minyak sawit sebagai satu diantara bahan pakan burung puyuh.

Sebelumnya dipakai minyak jelantah dimurnikan untuk hindari karakter karsinogenik atau toksin pada makhluk hidup seumpama puyuh. Dikerjakan tiga step pemurnian yaitu pembelahan Gum, netralisasi, serta pemucatan. Baru kemudian minyak jelantah dapat dipakai sebagai kombinasi kedalam ransum atau pakan puyuh.

Sabun cair 

Diluar itu limbah minyak goreng dapat digunakan sebagai bahan baku penambahan pembuatan sabun cair. Seseorang mahasiswa Jurusan Tehnik Kimia Kampus Diponegoro, Gregorius Rionugroho, bikin cerminan sabun cair memakai minyak jelantah serta abu kulit buah kapuk randu.

Abu kulit buah kapuk randu memiliki kandungan senyawa kalium karbonat 78, 95 %, lalu diekstraksi jadi soda qie serta dicampurkan jadi kalium hidroksida. Rionugroho mencampurkan minyak jelantah serta kalium hidroksida dengan dipanaskan hingga 110 derajat celsius sepanjang satu jam sebagai sistem saponifikasi. Sistem siraman saponifikasi membuahkan sabun cair serta gliserol. Gliserol diantaranya dapat dipakai sebagai pelicin cream cukur.

Bahan bakar biodiesel 

Beberapa mahasiswa Kampus Islam Indonesia (UII) Yogyakarta memakai minyak goreng sisa sebagai bahan bakar biodiesel. Menurut Koordinator Grup Mahasiswa UII, Kharis Pratama, biodiesel dari siraman minyak jelantah mempunyai kwalitas tinggi lantaran kandungan airnya rendah yaitu kurang dari satu %.

Sesudah berkonsultasi dengan dosen pembimbing, mereka temukan cara pas dengan memakai reaksi transesterifikasi untuk mengkonversi minyak jelantah. Sistem konversi dikerjakan lewat cara memberi aliran listrik (elektrolisis) kedalam larutan minyak jelantah dengan macam saat spesifik.

Elektroda atau batang logam yang dipakai untuk mengaliri listrik sudah dilumuri dengan larutan spesial yang dimaksud kitosan gel. Reaksi transesterifikasi sepanjang elektrolisis merubah minyak jelantah kedalam dua susunan, yang berwarna coklat adalah susunan gliserol sedang susunan atas yang berwarna kuning keruh adalah susunan biodiesel.

Nah nyatanya banyak sekalikan faedahnya, minyak jelantah memanglah tak baik apabila dipakai untuk memasak, tetapi dari pada mubajir kita bisa memanfaatnyannya lewat cara lain.